ANWAR HAFID BERSAMA KULI TINTA, SINERGI MEMBANGUN KAB. MOROWALI YANG LEBIH HUMANIS

oleh -72 Dilihat

RadarNasional,Morowali-Mantan Bupati Morowali dua priode, 2007-2018, yang saat ini duduk sebagai anggota DPR-RI dari Partai Demokrat Dapil Sulawesi -Tengah,di senayan jakarta, ngopi bareng bersama para insan pers di kabupaten morowali.

Sebagaimana pada saat beliau masih menjabat sebagai orang nomor satu di kabupaten morowali yang tidak alergi terhadap insan pers/wartawan selama 10 tahun bersama sama melalui perjuangan suka duka membangun kabupaten morowali,yang setiap saat mengajak para insan pers bersama-bersama mensukseskan Visi-Misi AS pada saat itu, pendidikan dan kesehatan gratis sampai akhir jabatan beliau 100,Persen sukses.

Seusai beliua bertemu dengan Bupati Morowali dalam rangka silaturrahmi selaku Ketua Dewan Pembina Masjid Agung Morowali, anggota DPR-RI, Anwar Hafid langsung diserbu belasan jurnalis Morowali untuk mewawancara, layaknya masih seperti menjabat Bupati Morowali sebelumnya.

kemudian usai wawancara beliu mengajak wartawan untuk berbincang dan bersenda gurau lepas, sekaligus makan siang di Cafe Ba’a puncak Desa Ipi Kecamatan Bungku Tengah, Senin (17/5/2021).

Dalam perbincangan itu, ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada insan pers Morowali yang sampai saat ini masih tetap menjaga hubungan baik dengan dirinya, meskipun diakuinya, selama menjabat 2 (dua) periode Bupati Morowali, tak jarang ia mendapatkan kritikan pedas melalui tulisan dalam pemberitaan.

Namun baginya, hal itu sangatlah wajar karena tugas jurnalis salah satunya adalah sebagai sosial kontrol sehingga pemerintah bisa memperbaiki kekurangan yang ada. Bahkan pada masa kepemimpinannya yang sempat mengalami defisit, ia masih berani menganggarkan kerjasama dengan media massa dengan jumlah dana yang cukup fantastis.

Hal itu dilakukannya untuk mempublikasikan kegiatan Pemerintah Daerah sebagai tanggung jawab atas penggunaan uang rakyat yang tak perlu disembunyikan dan harus disampaikan secara terbuka kepada seluruh masyarakat.

“Selain untuk publikasi, saya juga tidak menutup diri untuk dikritik karena saya sadar betul bahwa itulah fungsi dari pers, dan saya juga tidak bisa melupakan bahwa jurnalis yang bertugas di Morowali saat itu adalah rakyat saya, mereka punya tanggung jawab terhadap keluarga dan perusahaan pers tempatnya bekerja, makanya saya tidak ragu mengeluarkan anggaran yang cukup besar, pers adalah mitra terbaik jika kita ingin daerah maju, karna pers sangat penting untuk menyalurkan informasi,kata dia (ful)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.