PPK BERKELIT TERKAIT JEBOLNYA BRONJONG PENAHAN TEBING DI INTAKE SPAM IKK BOKAT KAB. BUOL

oleh -73 Dilihat

RadarNasional,Buol-Diduga Asal Jadi, APH diminta Usut Bangunan Optimalisasi SPAM di Bokat 4,4 Miliar  Jebolnya bronjong penahan tebing pengarah air di intake SPAM IKK Bokat di Desa Pongan, Kecamatan Bokat, Kabupaten Buol, terus disorot. Pasalnya, proyek yang menghabiskan anggaran Rp4.405.565.000,- itu hanya berusia sekira tujuh bulan.

Patut diduga, proyek yang dianggarkan melalui APBN yang melekat pada Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Sulawesi Tengah pada Tahun Anggaran 2020 tersebut diduga tidak sesuai spesifikasi, terutama pada material kawat bronjong yang hanya menggunakan bronjong anyaman alias bukan bronjong pabrikasi.

Terkait hal tersebut, Aidil, salah satu tokoh pemuda Kabupaten Buol mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) di Sulawesi Tengah untuk mengusut dugaan adanya penyimpangan pada proyek yang dikerjakan oleh CV.Tirta Hutama Makmur.

“Aparat Penegak Hukum (APH) harus bergerak untuk mengusut dugaan adanya penyimpangan. Karena ini sangat merugikan masyarakat Kabupaten Buol terkhusus masyarakat Pongan yang sekian lama menunggu air bersih” ujar Aidil pada saat Tim Media Berantas.id di Lapangan, Rabu (04/08/2021).

Menurut Aidil, proyek ini terkesan dikerjakan asal-asalan. Pasalnya, sangat jelas beronjong pengarah air ke intake terlihat sudah tergulung, kuat dugaan pembangunan beronjong tersebut tidak ada koperan.

Lanjut’ Kuat dugaan tambah Aidil, saat pemasangan bronjong tidak dilakukan penggalian koperan untuk tumpuan beronjong dan tidak menggunakan kawat beronjong pabrikasian, sehingga saat banjir datang langsung tergulung.

“Mestinya sudah bisa diprediksi seberapa besar banjir yang sering terjadi di wilayah tersebut. Jika perencanaannya matang, bisa dipastikan tidak akan separah itu,” katanya.

“Jika melihat kondisi di lapangan, sangat jelas ada indikasi proyek tersebut dikerjakan asal-asalan,” imbuhnya.

Karena itu Aidil meminta aparat Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah ataupun Tipikor Polda Sulteng untuk mengusut dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan proyek Optimalisasi SPAM IKK Bokat, yang tujuannya untuk mendistribusikan air bersih di Desa Pongan Kecamatan Bokat di Kabupaten Buol itu.

“Sebaiknya aparat tidak tinggal diam, tapi harus turun lapangan juga untuk mendapatkan bukti-bukti konkrit yang merugikan negara dan daerah,” tegasnya.

Sementara ketika PPK Prasarana Dan Permukiman Provinsi Sulawesi Tengah Helmy di konfirmasi awak media Berantas.id bersama TIM lewat pesan aplikasi Whatsap malah terkesan mengelak membantah bahwa Kawat bronjong yang digunakan sudah sesuai dengan spesfikasi dan bukan buatan rajukan sendiri, kondisi intake yg Bapak liat sendiri habis kena banjir banyak lumpur dan sedang dibersihkan oleh pihak PDAM Kab.Buol kemudian Pekerjaan sumur ada rehab pekerjaan yang ada sebelumnya, kedalaman ditambah karena ada larangan dari masyarakat untuk membendung sungai untuk menaikkan elevasi air, Pekerjaan penambahan kedalaman intake untuk memaksimalkan air yang bisa masuk ke intake danI nsya Allah smua sesuai spek.

PPK SPAM iKK Sulteng Helmi saat ditanya tanggung jawab siapa soal pemeliharaan, Helmy menjawab bahwa itu masih masuk dalam tahap pemeliharaan si Penyedia jasa, Hanya karena sudah di operasikan oleh PDAM Kab. Buol makanya PDAM sejatinya memelihara dan mengelola dan itu Saya pantau terus lewat Dir PDAM karena saya gga mau mangkrak lagi Pak,Ada semua Back Up kami Pak.. bahkan bronjong sudah lebih volumenya.

Kembali awak media Berantas.id Bersama TIM mengkonfirmaksikan soal Serah terima Pekerjaan Optimalisasi SPAM IKK Bokat ke Pihak PDAM Kab. Buol Helmy mengeklaim bahwa Ada pak, silahkan di tanyakan ke PDAM.

Direktur Utama (DIRUT) PDAM Motanang Kabupaten Buol Anton D. Mai, SE, yang dikonfirmasi Via Telpon mengatakan bahwa “belum” Kami belum menerima karena Optimalisasi SPAM IKK Bokat belum bisa difungsikan 100 %.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.