RadarNasional,Morowali-Berdasarkan pantauan langsung Media RadarNasional lumpur yang menggenangi ruas jalan serta rumah masyarakat di desa Solonsa Jaya Kec. Witaponda Kab. Morowali sudah sangat cukup parah Dan mengkawatirkan sehingga perlu ada tindakan prefentif dari pihak terkait agar kejadian seperti ini tidak kembali terjadi serta dijauhkan dari korban jiwa.
Ketua Aliansi Masyarakat , Jhon menduga banjir disertai lumpur yang menerjang desa Solonsa Minggu (3/10/2021) tadi sekira pukul 15.00 WITA, akibat adanya aktivitas pertambangan oleh 4 perusahaaan PT. MTI,PT.MKL ,PT MSB dan PT.AGARO di lokasi ini
Jhon mewakili Masyarakat sekitar mengakui kekawatirannya kejadian hari ini bisa lebih besar lagi terjadi.
“Kami khawatir akan terjadi banjir disertai lumpur susulan. Olehnya, kami meminta semua pihak terkait untuk melakukan investigasi atas kejadian ini,”Pintanya
Kami meminta BLH Kab. Morowali serta Bupati Dan wakil Bupati turun dan melihat apa yang terjadi di area pertambangan, ini karena suda ada kerusakan hutan yang cukup para hingga hal ini bisa terjadi,” ujarnya
Ia juga mengatakan selain itu PT. MTI, PT.MKL ,PT MSB Dan PT.Agaro yang melakukan aktivitas pertambangan di wilayah ini juga harus bertanggungjawab terhadap kerusakan hutan dan lingkungan, karena eksplorasi oleh 4 perusahaaan ini lingkungan menjadi rusak.jelasnya .
“kuat dugaan penyebab banjir disertai lumpur ini karena adanya aktivitas di pertambanagn oleh 4 Perusahaaan ini ,” tambah Masyarakat sekitar saat di konfrimasi
Dia menjelaskan, kejadian hari ini tidak pernah terjadi terjadi ,selama saya tinggal disini dari tahun 1991tidak pernah terjadi banjir namun hujan yang mengguyur( 3/10/2021)kurang dari 1 jam tadi telah mengakibatkan banjir disertai lumpur jelas dugaan adanya aktivitas penambangan oleh pihak perusahaan ini yang mengakibatkan banjir lumpur tersebut apalagi banjir tersebut sudah terjadi 2 kali dalam waktu belum cukup 1 bulan ini tambahnya
Untuk itu kami meminta pihak terkait dalam hal ini Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Morowali untuk turun langsung dan meninjau kembali aktivitas pertambangan yang ada di lokasi di kec.Witaponda karena kuat dugaan akibat dari penambangan sehingga bencana banjir lumpur sering terjadi.” Ujar Masyarakat sekitar
4 perusahaan ini juga harus bertanggungjawab atas kejadian ini, kasihan anak cucu kita kedepan nasib mereka gimana, dan ini akan mendatangkan bencana lebih besar lagi jika terus dibiarkan,” katanya jhon
Ditambahkannya lagi selain BLH Kab. Morowali ia juga meminta Dinas Energi dan Sumber daya Mineral ESDM Provinsi Sulawesi Tengah kiranya turun dan melihat kembali analisis Amdal dari 4 perusahaan ini karena diduga suda tidak aman lagi.
“Kami minta ESDM Provinsi turun, dan jika bisa cabut saja ijin Amdal dari 4 perusahaan ini ” Pintanya.
Sementara di ruangan terpisah pihak perusahaan saat di konfrimasi terkait hal tersebut tidak menjawab (Juslan Direktur PT.MTI)