Radarnasional-Palu-Proyek Jembatan 4 (Jembatan Ponolele) kembali menjadi bahan perbincangan publik. Proyek ini kembali mencuat setelah Balai Jalan Nasional Provinsi Sulawesi Tengah mengeluarkan stament akan segera dimulai proyek Jembatan yang roboh terdampak bencana gempa, tsunami, dan liquefaksi pada tahun 2018 lalu.
kembali akan digantikan oleh jembatan baru dengan fungsi yang sama diketahui Jembatan pengganti ini merupakan hibah (grant) berbentuk barang yang diberikan oleh Pemerintah Jepang kepada Pemerintah Indonesia melalui Kerjasama yang difasilitasi oleh Japan International Cooperation Agency (JICA).
Dalam perkembangannya terkait pelaksanaan pekerjaan pengantian jembatan ini akan berlangsung selama 24 bulan, dengan kontraktor pelaksana langsung dari Jepang yaitu Tokyu Construction Co., Ltd. Adapun konsultan pengawas yang akan memastikan pekerjaan berlangsung sesuai dengan persyaratan adalah The Consortium of Oriental Consultants Global Co., Ltd. And Yachiyo Engineering Co.,Ltd.
Proyek Kementrian PUPR ini akan berkontrak ditandatangani minggu ini, artinya Jembatan Palu 4 ini diharapkan dapat dinikmati pada Bulan Juli 2024.
Melalui Pesan Whatsapp terkirim oleh salah satu media Satker PJN I Dr. Ir. Andri Irfan Rifai menjelaskan ” adapun,mengenai pelaksanaan penggantian jembatan ini, saat ini sedang melakukan negosiasi dan persiapan akhir dengan Mr. Keigo KODAMA sebagai perwakilan dari Tokyu Construction Co., Ltd. serta Mr. Shin HISADA yang merupakan The Chief Consultant The Consortium of Oriental Consultants Global Co., Ltd. And Yachiyo Engineering Co.,Ltd” Jelasnya
“Adapun, penandatanganan kontrak dapat dilakukan pada tanggal 17 Juni 2022. “walaupun kontraktor dan konsultan dari Jepang, namun lokasi pekerjaan ada di Kota Palu dan untuk warga Kota Palu, memang di awal ada wacana akan dilakukan kontrak di Tokyo namun saya lebih memilih dilaksanakan di Kota Palu saja” .tambahnya
Hibah jembatan senilai JPY2,026,000,000 ini didanai oleh pemerintah jepang dengan prosedur grant yang diatur oleh JICA. Pembayaran pekerjaan dilakukan langsung melalui pendanaan antar bank di Jepang. Sehingga pihak Indonesia hanya menerima manfaat berupa hibah barang.
“Kita bersyukur masyarakat Palu dan sekitarnya mendapatkan grant dari Pemerintah Jepang berupa pembangunan jembatan ini, tanpa harus repot-repot mengelola dana pembangunan. Jadi kita tinggal memastikan pelaksanaannya sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan” tutur Irfan
Kepala BPJN Sulawesi Tengah, Arief Syarif Hidayat, ST, MT sampai berita ini naik belum memberikan penjelasan secara langsung kepada awak media .