Radarnasional-Kebangkitan Perjuangan Kedaulatan Pangan di Dunia saat ini dirasakan setiap organisasi Tani sebagai masalah utama dari Krisis Agraria.
Untuk itu Serikat Tani Sigi (STS) sebagai organisasi Tani Independen dari anggota Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) di tingkat Nasional telah memperkenalkan konsep kedaulatan pangan (Food Sovereignty) bagi para petani yang selama ini memiliki agenda di Desa seperti soal konflik lahan kelola dengan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL).
Dalam pertemuan di Desa Sibowi dan Sibalaya Utara kecamatan Tanambulawa Kabupaten Sigi, STS telah merumuskan program kampanye dan advokasi perjuangan Tani Sigi dalam menuju Kongres di bulan September yang bersamaan dengan Hari Tani Nasional.
Kedaulatan Pangan adalah konsep pemenuhan pangan melalui produksi lokal Kedaulatan pangan merupakan konsep pemenuhan hak atas pangan yang berkualitas gizi baik dan sesuai secara budaya, diproduksi dengan sistem pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan artinya, kedaulatan pangan sangat menjunjung tinggi prinsip diversifikasi pangan sesuai dengan budaya lokal yang ada.
Kedaulatan pangan juga merupakan pemenuhan hak manusia untuk menentukan sistem pertanian dan pangannya sendiri yang lebih menekankan pada pertanian berbasiskan keluarga—yang berdasarkan pada prinsip solidaritas.
Menurut Pimpinan Badan Pekerja Serikat Tani Sigi lawan Darfan mengatakan kali ini STS akan memaksimalkan potensi perjuangan Tani dalam memenuhi hak hak dasarnya, terlebih pasca Covid dan Bencana Alam yang diderita Petani di Kecamatan Tanambulawa.
“Saya berharap, pemerintah hadir dalam dialog kami saat melakukan Kongres, ini menunjukkan Negara adalah Rakyat, Pemerintah sebagai pelayanan dalam memenuhi harapan petani” ujar Darfan
Selain itu juga, hadir Ketua DPW Sarekat Hijau Indonesia (SHI)Fauzen menyampaikan bahwa SHI selama ini memiliki kepedulian bagi Petani yang berada dalam stigma hak Rezim Konservasi seperti Taman Nasional Lore Lindu (TNLL).
“SHI terbentuk bukan untuk kepentingan sektoral dari masalah krisis Agraria dari penghidupan Sumber Daya Alam Petani saja tapi bagaimana ekologi Politik menjadi keadilan agraria untuk Petani” tegas Fauzen.
Lanjut Fauzen ” Saya sebenarnya sudah berada 18 tahun di Perjuangan Dongi Dongi saat mana ikut bersama mencetuskan Wadah Petani di Forum Petani Merdeka (FPM)”tegasnya
Pertemuan tadi siang (8/7) tiga Desa di Kecamatan Tanambulawa, Desa Sibowi, Sibalaya Utara dan Lambara masing masing ranting STS membahas agenda yang dipersiapkan untuk Kongres dan memastikan kesiapan dalam mengajak elemen rakyat bersolidaritas hadir di bulan September.
Semoga tidak ada hambatan, Kongers STS dapat terlaksana dengan baik dan Sukses ujar Pak Asrudin salah satu badan Pimpinan STS.