Radarnasional-Palu-Sudah 4 Tahun 4 Sekolah Dasar (SD) di kawasan Petobo dibangun untuk anak-anak penyintas korban gempa dan Likuifaksi di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Sulteng belum selesai dikerjakan
Sampai sekarang para Guru dan Siswa SD masih melalukan pembelajaran di SD darurat, miris dapat dipastikan proses pembelajaran tidak maksimal.
Terlihat dari beberapa sekolah sementara Sebanyak kurang lebih 600 siswa harus berdesak-desakan dalam ruangan yang tidak layak
Seperti dinding ruangan kelas 2 SD 1 Petobo, dinding yang berada tepat di samping pintu masuk bolong. Ukurannya, bisa dilewati orang dewasa .
Sementara Sekolah Permanen yang dibangun katanya anti gempa sudah sangat dinantikan oleh siswa SD Petobo berada di Jalan Suharto pun tak kunjung kelar.
Alih alih berharap segera mungkin memasuki bangunan sekolah yang baik itupun menuai sorotan .
Sementara BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH SULAWESI TENGAH diduga acuh tak acuh dalam menyelesaikan pembangunan Sekolah Permanen tersebut.
Dikerjakan oleh PT .Sentra Multikarya Infrastruktur dengan kontrak Rp 37.413.102.000,- sumber dana Bank Dunia pun sampai detik sekarang tidak dapat menyelesaikan proyek pembangunan sekolah ini.
“Kondisi sekolah kami sudah dikatakan tidak layak sementara pekerjaaan sekolah permanen pun terkesan sangat lambat, malah beberapa bulan lalu kami diberikan surat ditandatangani Kepala BPPW Sul-Teng Sahabuddin penyerahan sekolah secara sepihak”ungkap Kepsek salah satu SD di Petobo (27/7)
Sentara hasil investigasi wartawan dilokasi kondisi bangunan sekolah permanen masih dalam proses pengerjaan hingga sampai sekarang kondisi Sekolah permanen yang di harapkan belum layak digunakan. (27/7)
PPK Balai Prasarana Permukiman II Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah yang bertanggung jawab terkait proyek tersebut Rahman Dg Tinri saat dikonfrimasi memilih memblokir no HP terkesan Pejabat PUPR ini masa bodoh ada apa?