Radarnasional-SULTENG – Tenaga Ahli Bidang Investasi, Fiskal dan Stabilitas Ekonomi Daerah Andika meminta Presiden meninjau kembali kuota Impor batu gamping karena membuat batu gamping lokal tidak mampu bersaing.
“Impor batu gamping ini merugikan kita secara ekonomi. Perdagangan regional batu gamping tidak bisa tumbuh akibat impor batu gamping kebutuhan Smelter yang terlalu besar. Hal itu yang membuat produksi batu gamping lokal tidak bisa tumbuh,”ujarnya.
Menurut Andika, Pemerintah perlu mengatur kembali kuota impor pasokan batu gamping. Untuk meningkatkan nilai tambah dan menumbuhkan perdagangan regional di sektor limestone itu.
“Ya, minimal diatur secara bertahap. Paling tidak, kuota impor diatur persentase dari pasokan lokal. Tidak juga 100 persen. Tapi paling tidak, 50 persen kebutuhan smelter nikel, dipasok dari batu gamping lokal,”ujar Andika.
Andika menurutkan, Sulawesi Tengah sendiri yang menjadi episentrum penambangan hilirisasi Nikel tidak mampu menumbuhkan sektor batu gampingnya.
“Padahal cadangan batu gamping kita cukup besar. Bisa memenuhi 50 persen kebutuhan smelter andai, kuota impor diatur. Prospek batu gamping ini bisa menjadi komoditas unggulan kedua di rantai pasokan hilirisasi metal berbasis nikel,”pungkas Andika. ***