Kualitas Peternakan Sapi Unggulan,Rumah Sapi Di Sigi Rekomendasi Produk Sentral Ternak Layak Komsumsi

0

Radarnasional-Satu-satunya jenis daging yang dipatok harga tertinggi di pasaran adalah daging sapi. Tak hanya lezat, daging sapi juga penuh dengan gizi. Konsumsi daging sangatlah penting untuk kesehatan tubuh karena kandungan gizinya yang kaya akan sumber protein dan besi.

Seiring dengan banyaknya permintaan daging sapi yang layak dikomsumsi maka masyrakat wajib mengetahui apakah kondisi peternakan sudah terivaksinasi PMK atau belum.

Layaknya vaksin Covid-19, vaksinasi PMK ini juga memiliki tujuan yang di antaranya adalah pembatasan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak, melindungi kelompok hewan dengan nilai tinggi, dan mengurangi dampak ekonomi akibat penyebaran PMK.

Berbicara mengenai ternak sapi,Peternakan Rumah Sapi di Desa Sidera Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah merupakan Salah satu contoh rekomendasi sentral pengembangan dan produksi ternak sapi potong yang sudah tervaksin PMK dan sangat layak di konsumsi masyarakat sekitar.

Kalau proses kerja keras dilalui dengan maksimal, maka hasilnya tentu tidak berkhianat. perjuangan Peternakan Rumah Sapi di Desa Sidera Kabupaten Sigi merupakan salah satu peternakan yang memastikan hasil daging yang di hasilkan lepas dari jeratan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) .

Dengan mengunakan Rumah desain modern tentu saja Peternakan Sapi tersebut merupakan Salah satu rekomendasi Peternakan percontohan di Provinsi Sulawesi Tengah.

Terdapat beberapa jenis sapi potong yang dapat diperoleh di Rumah Sapi di Desa Sidera Selengkapnya, berikut adalah jenis sapi potong yang dengan kualitas unggulan yang tidak kalah dengan peternakan sapi yang lainnya

Berikut,Jenis Sapi Potong dengan Kualitas Unggulan Peternakan Rumah Sapi Di Sidera Kab.Sigi Provinsi Sulawesi Tengah. 

1. Sapi PO : Pedaging Dan Pekerja

Sapi Peranakan Ongole (sapi PO) sering disebut sebagai Sapi Lokal atau Sapi Jawa atau Sapi Putih. Sapi PO ini merupakan hasil persilangan antara pejantan sapi Sumba Ongole (SO) dengan sapi betina Jawa yang berwarna putih. Sapi Ongole (Bos Indicus) sebenarnya berasal dari India, termasuk tipe sapi pekerja dan pedaging yang disebarkan di Indonesia sebagai sapi Sumba Ongole (SO). Warna bulu sapi Ongole sendiri adalah putih abu-abu dengan warna hitam di sekeliling mata, mempunyai gumba dan gelambir yang besar menggelantung. Saat mencapai umur dewasa, sapi jantan mempunyai berat badan kurang dari 600 kg dan yang betina kurang dari 450 kg. Bobot hidup Sapi PO bervariasi, mulai 220 kg hingga mencapai sekitar 600 kg.

Saat ini Sapi PO yang murni mulai sulit ditemukan, karena telah banyak disilangkan dengan sapi Brahman. Oleh karena itu sapi PO sering diartikan sebagai sapi lokal berwarna putih (keabu-abuan), berkelasa dan gelambir. Sesuai dengan induk persilangannya, Sapi PO terkenal sebagai sapi pedaging dan sapi pekerja. Mempunyai kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perbedaan kondisi lingkungan, sapi ini juga memiliki tenaga yang kuat.

Aktivitas reproduksi induknya cepat kembali normal setelah beranak, sedangkan jantannya memiliki kualitas semen yang baik. Keunggulan sapi PO ini antara lain tahan terhadap panas, terhadap ekto dan endoparasit, pertumbuhan relatif cepat walaupun adaptasi terhadap pakan kurang, serta persentase karkas dan kualitas daging baik.

Sapi potong yang pertama adalah sapi Brahma. Jenis sapi ini banyak dikenal dengan sebutan nama brahman. Sesuai namanya, sapi potong ini berasal dari India. Fisiknya yang kuat menarik perhatian peternak sapi asal Amerika untuk mengembangbiakkan sapi Brahma.

Berkat teknologi di Amerika yang memadai, sapi Brahma telah dikembangbiakkan menjadi sapi dengan daging berkualitas dan bobot yang tidak akal-akalan. Sapi Brahma dapat diimpor dari Amerika dan kini terkenal sebagai sapi potong fenomenal.

2. Sapi Donggala

Sapi Donggala kini menjadi sapi nasional setelah Menteri Peternakan RI mengeluarkan SK nomor 666/kpts/SR.120/6/2014 tentang penetapan rumpun sapi Donggala menjadi sapi nasional setelah sapi Bali.

Awalnya para akademis Untad yang melakukan penelitian tentang sapi Donggala. Dahula kan Donggala luas masih ada Sigi, Parigi, dan Kota Palu, jadi ras sapi Donggala mewakili Sulawesi Tengah.

Kekuatan sapi Donggala sangat teruji kuat dan pekerja keras serta tahan panas, dengan ciri bergelambir. Dan hasil inilah yang kemudian diusulkan dikemntrian untuk memperoleh legalitas rumpun sapi Donggala.

budidaya sapi Donggala merupakan perwakilan empat kabupaten yang ada di Sulawesi Tengah, dengan berdasar pada sebuah penelitian yang telah lama dilakukan dan hasilnya sangat memuaskan untuk dikonsumsi.

3. Sapi Limousin

Sapi Limousin adalah sapi potong impor yang banyak dicari di Indonesia. Jenis ini termasuk sapi tertua karena banyaknya gambar di gua nenek moyang Perancis. Habitat sapi Limousin berada di daerah yang sangat dingin. Sehingga rumput tidak tumbuh subur di sana.

Meski habitatnya sedemikian rupa, sapi Limousin lolos dari seleksi alam yang membuat mereka berkembang menjadi sapi potong dengan daging berkualitas. Namun bagusnya kualitas daging sapi Limousin tidak semata-mata atas seleksi alam. Peternak Rumah Sapi di Sidera Kab.Sigi berjuang menjaga kualitas sapi tersebut sehingga menghasilkan daging unggulan

4. Sapi Simental 

Simmental merupakan sapi pedaging turunan Bos taurus yang berasal dan dikembangkan di Lembah Simme, Switzerland. Pertumbuhan ototnya bagus dan penimbunan lemak di bawah kulit rendah sehingga sangat ideal untuk dijadikan sebagai salah satu komoditas yang berpotensi dalam penyediaan daging.

Banyak keunggulan yang dimiliki sapi Simmental. Selain sebagai penghasil daging, sapi yang satu ini dapat juga digunakan sebagai tenaga kerja, berukuran tubuh besar, fertilitas tinggi, memiliki bobot lahir anak tinggi, pertambahan bobot badan harian tinggi serta pertumbuhannya yang cepat. Dikarenakan daya tarik ukuran dan pertumbuhannya yang cepat serta performans yang baik itulah yang menyebabkan sapi Simmental diminati dan dipelihara banyak peternak.

Sapi Simmental mempunyai sifat jinak, tenang dan mudah dikendalikan. Sapi ini memiliki pertambahan bobot badan berkisar rata-rata antara 0,6 sampai 1,5 kg/hari. Bobot badan betina dewasa bisa mencapai 1000-1150 kg. Sapi ini menjadi sapi yang paling terkenal di Eropa karena memiliki keunggulan dengan bobot badan dewasa dapat mencapai 1.400 kg dan pertambahan bobot harian dapat mencapai 2,1 kg per hari.

Sapi simmental memiliki ciri-ciri yang sangat mudah dikenal. Dengan melihatnya secara kasat mata saja, kita pasti bisa membedakan sapi simmental dengan sapi lainnya. Berikut ciri-ciri utamanya : 1) Warna tubuhnya bervariasi antara coklat kekuningan sampai warna jerami dan merah tua; 2) Ada tanda putih di kepala, sandung lamur, perut, dan kaki; 3) Ada pigmentasi merah di sekitar mata; 4) Memiliki bercak putih di tubuh terutama di belakang bahu dan panggul; 5) Sapi ini berotot bagus, bertubuh panjang.

Sapi Simmental memiliki kualitas daging yang baik dan juga daya tahan tubuh yang tidak jauh berbeda dengan sapi lainnya segera kunjungi Rumas Sapi di Sidera Kab. sigi Prov.Sulteng .

Dalam memenuhi kebutuhan pasar, termasuk hari-hari raya keagamaan seperti Idulfitri dan Iduladha,Natal & Tahun Baru dan acara besar lainnya Peternakan Rumah Sapi tersebut ,terus memperhatikan kualitas Sapi sehingga Daging dari peternakan tersebut jauh dari potensi membawa penyakit menular dan membahayakan kesehatan manusia.

Gatot hardiono mundung Pemilik dari Rumah Sapi tersebut menjelaskan “kami memastikan kualitas daging yang baik dikonsumsi perlu menjadi perhatian khusus, agar Masyarakat bisa menikmati daging dengan aman”.ujarnya

[yotuwp type="videos" id="jmZnAc_593w" ]

LEAVE A REPLY