Radarnasional,Palu- Gubernur Sulawesi Tengah terus memprioritaskan destinasi wisata bahari di wilayahnya. Termasuk Wisata bahari Tanjung Karang dan pusat laut di Kabupaten Donggala ditingkatkan pengelolaan, penataan dan yang terpenting membuat nyaman wisatawan.
Tenaga ahli gubernur bidang komunikasi publik Andono Wibisono turut prihatin kembali terjadi korban di lokasi Wisata Bahari Tanjung Karang Kabupaten Donggala, Minggu 4 Desember 2022 lalu. Empat korban akibat menggunakan fasilitas sarana rekreasi Donat Boat yang menabrak taksi laut.
Keempatnya luka luka. Satu anak patah tulang selangka, tiga luka – luka sobek di paha dan tangan. Kronologisnya, captain speed boat yang membawa Donat Boat berusia 15 tahun dan menabrak taksi laut (kapal kayu) di sekitar pantai Tanjung Karang.
Orang tua korban, H Wahidin yang memboyong keluarganya sekaitan menghadiri acara Dirgahayu Korp Pol Airud di Tanjung Karang. Dirinya kaget ketika berada di speed boat melihat keluarganya yang naik Donat Boat menabrak taksi laut di depan matanya.
‘’Saya berharap pengelolaan wisata bahari Tanjung Karang diperbaiki. Mesti ada tata kelola yang baik, indah, bersih dan nyaman bagi wisatawan. Saya tidak menuntut ganti rugi dengan kecelakaan ini,’’ ujar pengusaha transportasi laut galian C itu.
Andono berharap, tata kelola dan managemen wisata di daerah mengedepankan keselamatan dan kenyamanan. Hal itu penting, untuk memberi kepastian nyaman animo wisatawan bahari. ‘’Mestinya di Tanjung karang ada petugas kebersihan semisal padat karya wisata. Agar pagi di bibir pantai tidak ada sampah, ranting dan plastik-plastik yang mengesankan jorok. Jangan hanya petugas pungut wisata saja,’’ terangnya.
Gubernur memasuki tahun kedua kepemimpinannya (2023) salah satunya memberi perhatian serius pengembangan wisata bahari. Sulteng memiliki garis pantai terpajang. Bentangan luas Teluk Tomini meliputi tiga provinsi. ‘’Kita menyiapkan destinasi wisata bahari yang representatif. Yang ada seperti Tanjung Karang mestinya sudah menata diri. Kita berharap bupati memberi perhatian,’’ tandas praktisi media di Sulteng tersebut.
KORBAN DIRAWAT
Empat korban saat ini dirawat di Rumah Sakit di Palu. Peristiwa itu tentu saja menjadi citra buruk bagi Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah yang di kelola oleh Pemda Kabupaten Donggala akibat dari sudah sering kali memakan korban.
‘’Saya sebagai ayah korban dan keluarga sangat menyayangkan atas kejadian yang terjadi. Kami, tidak menuntut kerugian yang ada tetapi kedepannya Dinas Pariwisata Kab.Donggala harus wajib turun tangan mengatur jangan ada lagi korban korban yang berjatuhan kemudian pengelola harus orang sehat jangan berjiwa preman jangan serakah karena uang main rampas penumpang”. Tegasnya (5/12)
Lanjut dari pada itu, H.Wahidin menambahkan terkait dengan kejadian yang terjadi wajib di singkapi secara tegas oleh Aparat Hukum jangan setiap tahun ada korban
“Tentunya saya sangat prihatin dengan pengelolaan wisata pantai Tanjung Karang Kab.Donggala tersebut apa lagi, kejadian itu terjadi , bertepatan dengan agenda HUT Korps Polairut terlaksana di lokasi dengan kejadian ini” Tuturnya dengan nada kecewa. ***
editor : rizki rinaldi