Bupati Pekalongan Fadia Didampingi Suami Tinjau Lokasi Banjir Tirto

oleh -1 Dilihat

KAB.PEKALONGAN, RN – Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq, SE.,MM didampingi suami, Mukhtaruddin Ashraff Abu, beserta sejumlah pejabat Pemkab Pekalongan meninjau lokasi banjir di wilayah Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, Propinsi Jawa Tengah,Minggu (1/1/23).

Bupati dan rombongan meninjau pengungsi di Masjid Al Huda Dupantex Tirto. Kemudian meninjau lokasi banjir dan dapur umum di Masjid Nurul Hasan Desa Pacar. Terakhir meninjau lokasi pengungsian di Masjid Darussalam Desa Samborejo Tirto.

Saat tinjauan ke lokasi banjir, Bupati dan rombongan menggunakan perahu karet yang telah disediakan petugas. Dari pantauan di Desa Pacar dan Samborejo Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan untuk ketinggian air mencapai 60 sentimeter hingga 1 meter. Terlihat tim SAR gabungan, baik dari BPBD, Basarnas, SAR Bumi Santri, PMI, Bagana, hingga Tagana mondar-mandir menggunakan perahu karet mengevakuasi warga yang terjebak banjir. Sekira 4 perahu karet yang standby di lokasi tersebut.

“Setiap tahun memang Kabupaten Pekalongan langganan banjir. Apalagi Pekalongan, robnya masih tinggi,” kata Bupati saat diwawancari awak media yang meliput.

Dijelaskan Bupati, pihaknya sudah merencanakan menambah dan memperbesar pompa banjir di Kecamatan Tirto. “Itu yang akan kami lakukan tahun ini. Memang anggarannya butuh besar. Karena, itu kalau cuma dari kami mungkin sulit, harus melibatkan dari pusat maupun provinsi,” imbuhnya.

Kemudian, saat ini sudah ada ratusan jiwa yang mengungsi akibat banjir. Bupati Fadia Arafiq meminta kepada BPBD, Dinsos, dan Dinkes untuk selalu standby di tempat pengungsian. “Pemkab Pekalongan akan membackup pengungsi dan akan kami perhatikan. Kami juga memohon, apabila masih ada warga yang memilih bertahan di rumah dengan alasan sudah biasa dengan banjir, silakan. Tapi kalau ada lansia atau balita, tentu kami harus paksa mengungsi karena demi kesehatan mereka juga,” terang Bupati Fadia Arafiq didampingi suami, Mukhtaruddin Ashraff Abu.

Sementara itu, Kalaks BPBD Budi Rahardjo menerangkan bahwa banjir yang terjadi di Kabupaten Pekalongan akibat curah hujan tinggi dan limpasan air sungai. BPBD Kabupaten Pekalongan pada Minggu (1/1/23) merilis ada 899 jiwa mengungsi di beberapa titik tempat pengungsian.

“Data pukul 14.00, 899 pengungsi itu tersebar di 6 titik pengungsian. Yakni Masjid PT Dupantex Tirto, Masjid Nur Khasan Desa Pacar, Tirto, Musala Al Ikhwan Desa Pacar. Masjid Darussalam, dan MIS Samborejo, Kecamatan Tirto, serta pabrik Lokatex Siwalan,” kata Kalakhar BPBD Kabupaten Pekalongan, Budi Rahardjo.

Menurutnya, data itu sifatnya sementara dan kemungkinan pengungsi akan bertambah. “Paling banyak di Masjid Nur Khasan, ada 297 jiwa,” ujarnya.

Kemudian, upaya penanganan yang dilakukan BPBD yaitu melakukan assesmen dan pendataan.

Menyiapkan bantuan karung untuk desa yang membutuhkan dan bantuan logistik. “Kami juga melakukan koordinasi dengan desa, kecamatan, relawan, dan instansi terkait serta menyiapkan tim evakuasi apabila dibutuhkan. Ketinggian air rata-rata bervariasi, dari 20 sentimeter hingga 1 meter,” imbuhnya.

Berikut ini 6 titik lokasi tempat pengungsian banjir di Kabupaten Pekalongan. (1) Masjid Pabrik Dupantex Kecamatan Tirto ada 269 jiwa; (2). Masjid Nur Khasan Desa Pacar Kecamatan. Tirto ada 297 jiwa; (3) Mushala Al Ikhwan Desa Pacar Tirto 31 jiwa; (4) Masjid Darusalam Desa Samborejo Tirto ada 175; (5) MIS Samborejo Tirto 71 jiwa; dan (6) Lokatex Siwalan : 56 jiwa. (Tim Prokompim Kab. Pekalongan).

(Ifan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.