Radarnasional,Palu-Kementrian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Tengah selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama Jembatan 4 Palu ,terus melakukan percepatan demi mewujudkan Major Project Pembangunan Jembatan yang ambruk akibat Gempa 28 September 2018 silam.
Proyek ini diharapkan mampu mempercepat akses transportasi serta pemerataan pembangunan akibat bencana yang terjadi.serta, dapat mengefisiensikan mobilitas kendaraan dari kedua kecamatan di kota Palu (Palu Barat-PaluTimur) .
Proyek yang sudah dinantikan ini merupakan Jembatan pengganti hibah (grant) berbentuk barang yang diberikan oleh Pemerintah Jepang kepada Pemerintah Indonesia melalui Kerjasama yang difasilitasi oleh Japan International Cooperation Agency (JICA).
Saat ini, sedang dilakukan progres yang pencapaianya diketahui sudah 35 % .
Pekerjaanpun berlangsung dengan peningkatan mutu dengan Minimum Revenue Guarantee (MRG) untuk memitigasi risiko arus lalu lintas yang tidak sesuai dengan proyeksi pada saat sebelumnya .
Kepala Satuan Kerja PJN I Edwin manurung dalam keterangannya menjelaskan
“Rekontruksi kembalinya jembatan Palu 4 ini merupakan Proyek kembalinya atas jembatan lama atau yang dikenal dengan jembatan kuning yang runtuh akibat bencana 28 September 2018 silam.secara umum progresnya sudah 35 %” Ujarnya.(4/5/2023)
Berdampingan dengan kontraktor pelaksana langsung dari Jepang yaitu Tokyu Construction Co., Ltd. Serta konsultan pengawas yang akan memastikan pekerjaan berlangsung sesuai dengan persyaratan adalah The Consortium of Oriental Consultants Global Co., Ltd. And Yachiyo Engineering Co.,Ltd
Edwin manurung,mengucapkan Terima kasih kepada Pemerintah Jepang dan mengharapkan dukungan semua elemen, agar dengan selesainya proyek ini ,bisa mengantikan Jembatan kuning yang pernah ada dan segera menjadi icon kota palu dan yang paling penting dapat memperlancar arus transportasi.tutupnya