RADARNASIONAL,PALU-Gubernur Sulawesi Tengah yang diwakili Asisten Administrasi Ekonomi dan Pembangunan Dr. Ir. Bunga Elim Somba, M.Sc didampingi Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan pada Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian, Ir. Junaidi, MM serta pejabat terkait lainnya secara resmi melepas expor perdana rempah-rempah sebanyak 63,78 ton dengan nilai Rp3,7 miliar ke negara tujuan Vietnam dan Tiongkok yang ditandai dengan pengecekan kontainer, pemasangan label serta pengguntingan pita, bertempat di Pelabuhan Pantoloan IV, Senin 29 Maret 2021.
Turut hadir pada kesempatan itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah, Richard Arnaldo, SE, M.SA, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulteng, Dr. Ir. Fery Fahrudin Munir, M.Sc, IPU, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu, Amril, S.Sos, MM, Kepala Bea Cukai Pantoloan, Alimudin Lisaw, Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pantoloan, GM Pelindo Pelabuhan Pantoloan, GPEI Sulteng, Pimpinan PT Olam Indonesia, Pimpinan PT. Yusri Multi Guna Abadi serta pejabat terkait lainnya.
Gubernur Sulawesi Tengah yang diwakili Asisten Administrasi Ekonomi dan Pembangunan Dr. Ir. Bunga Elim Somba, M.Sc dalam sambutannya menyambut baik kegiatan ekspor perdana rempah-rempah berupa lada putih, pala biji dan bunga pala sebagai komoditas baru produk pertanian di Sulawesi Tengah sekaligus sebagai pelaksanaan program kementerian pertanian RI yang tujuannya untuk mendorong gerakan tiga kali lipat ekspor (grateks).
Komoditas pertanian lanjut gubernur memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan daerah perannya bukan saja terhadap ketahanan pangan tetapi juga memberi andil yang cukup besar terhadap PDRB daerah melalui ekspor.
“Kami memberikan apresiasi kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu yang telah mengkoordinir pelaksanaan ini bersama dinas yang terkait sejalan dengan program Menteri Pertanian untuk mendorong pertumbuhan eksport pertanian, karena hal tersebut sebagai komitmen Badan karantina Pertanian dalam rangka memperkuat sistem perkarantinaan guna mendorong percepatan layanan perkarantinaan pada proses bisnis eksport,” sebut gubernur dalam sambutan Asisten Dr. Bunga Elim Somba
Gubernur berharap Badan Karantina Pertanian dapat terus meningkatkan peranannya sebagai fasilitator perdagangan produk pertanian dalam memastikan bahwa seluruh produk pertanian yang akan diekspor telah memenuhi persyaratan internasional dalam hal sanitari maupun fitosanitari sehingga memiliki daya saing di pasar global.
“Patut kita bersyukur bahwa ditengah pandemi covid-19 tetap meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Sulawesi Tengah, berdasarkan data pada sistem perkarantinaan iqfast di karantina pertanian palu segera terkirim tiga komoditas yaitu lada putih sebanyak 50,13 ton, bunga pala1,47 ton milik PT. Olam Indonesia dan pala biji sebanyak 12,18 ton milik PT Yusri Multi Guna Abadi hingga total keseluruhan 63,78 ton yang akan diberangkatkan ke negara Vietnam dan Tiongkok,” jelas Asisten Dr. Bunga Elim Somba dalam sambutan gubernur.
Sementara itu, Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan pada Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian, Ir. Junaidi, MM menyatakan, berdasarkan datan pada sistem perkarantiaan Iqfast sebanyak tiga komoditas pertanian (rempah-rempah) di Sulawesi Tengah telah diberangkatkan ke negara Vietnam dan Tiongkok sebanyak 63,78 ton.
Pada tahun 2020, Karantina Pertanian Palu mencatat 35 komoditi telah diekspor dari Sulawesi Tengah ke berbagai negara dengan nilai total barang mencapai 444,465 miliar, ke-35 komoditi tersebut didominasi dari sub sektor perkebunan seperti kelapa bulat, kelapa parut, minyak kelapa, kakao biji, getah pinus, cengkeh dan lain-lain.
Biro Adm Humas Pemprov Sul-Teng