Radarnasional, Morowali-Perwakilan Pemerintah Jerman di Indonesia melakukan kunjungan ke PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Dalam kunjungan itu, delegasi Jerman dipimpin Kepala Sektor Perdagangan Luar Negeri (NRW), Dr Tobias Traupel. Dalam delegasi Jerman itu, turut serta perwakilan dari bidang politik, perguruan tinggi, klaster, mitra networking dan sektor korporasi.
Kepala Sektor Perdagangan Luar Negeri (NRW), Dr Tobias Traupel mengatakan, Jerman memiliki industri pengolahan baterai yang ramah lingkungan. Produksi baterai tersebut sangat dibutuhkan beberapa perusahaan di Jerman.
Kunjungan delegasi Jerman ke PT IMIP ini merupakan bentuk penjajakan dengan melihat peluang kerja sama di bidang pemanfaatan energi baterai listrik di masa yang akan datang
Dalam hal kendaraan listrik, Jerman telah berperan aktif dalam menciptakan pasar kendaraan listrik sejak tahun 2017. Hasilnya, Jerman telah mampu memproduksi kendaraan listrik di negaranya.
“Kunjungan ini, untuk meningkatkan hubungan diplomatik dan ekonomi antara Jerman dan Indonesia, khususnya dibidang teknologi ramah lingkungan, nikel, kendaraan listrik dan tenaga kerja,” kata Dr.Tobias Traupel
Diharapkan, nantinya Jerman bisa bekerja sama dengan Indonesia melalui PT IMIP untuk pengembangan daur ulang baterai kendaraan listrik menjadi produk siap pakai. Tentunya, dengan tetap mengutamakan produk yang ramah lingkungan sehingga meminimalisir resiko yang timbul
Kembali, Tobias Traupel mengatakan, kunjungan lapangan ke PT IMIP juga bertujuan untuk mendapatkan gambaran umum terkait aktivitas di Kawasan Industri IMIP. Pihaknya memiliki ketertarikan terhadap pengembangan industri baterai kendaraan listrik, khususnya di Kawasan Industri IMIP.
Kata Tobias Traupel, pihaknya memilih berkunjung ke Kawasan PT IMIP karena menganggap kawasan industri IMIP sebagai sentra bahan baku baterai kendaraan listrik dan industri pertambangan di Indonesia dan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara.
Dalam kunjungan itu, delegasi Jerman juga sempat melihat secara langsung operasional smelter milik sejumlah tenant di kawasan industri IMIP antara lain PT QMB New Energy Materials, PT Indonesia Puqing Recycle Technologi (IPRT), dan PT Indonesia Tshingshan Strainless Steel (ITSS). Kunjungan ke PT ITSS untuk melihat proses pengolahan nikel menjadi stainless steel. Delegasi Jerman juga menyempatkan diri menyaksikan langsung proses pembuatan Hot Rolled Coil (HRC) dan Cold Rolled Coil (CRC).
Selain itu, mereka juga melakukan kunjungan ke kampus Politeknik Industri Logam Morowali (PILM) yang berlokasi di Desa Padabaho, Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah.
Tujuannya, melihat kontribusi kawasan industri PT IMIP dalam mengembangkan pendidikan dan penyerapan tenaga kerja lokal yang siap pakai.(ful)