Radarnasional,Morowali, 14 Oktober 2024 – Jalan nasional yang menghubungkan Kota Kabupaten Morowali dan sebaliknya , khususnya di Desa Samarenda, Ambunu dan Bahonsuai, Topogaro mengalami kerusakan parah selama beberapa tahun terakhir.
Kondisi jalan yang berlubang besar dan kecil bak kubangan, dengan lubang menganga di sisi dan tengah jalan, memaksa pengguna jalan memperlambat laju kendaraan mereka.

Jalan rusak ini dimulai dari beberapa Desa di Kab. Morowali terkhusus Desa ambunu,Samarenda, Dll hingga kawasan perusahaan PT BTIIG di Kabupaten Morowali, dan ironisnya belum tersentuh perbaikan.
Masyarakat yang melewati jalan tersebut harus berhati-hati agar kendaraan, baik roda empat maupun roda dua, tidak rusak akibat lubang yang dalam.
Salah satu pengemudi yang melintas mengaku khawatir kerusakan jalan dapat merusak mobilnya. “Sering kali kami harus berhenti karena banyak pengendara motor melintas di jalur berlawanan, menghindari lubang di tengah jalan,” ungkapnya.
Menurut hasil riset dari pemberitaan media, jalan ini sebetulnya dalam proses perbaikan oleh PT BTIIG yang memberanikan diri bertanggung jawab atas kerusakan akibat muatan berat yang dibawa melintasi beberapa Desa.
Hasyim, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 4.3 dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Tengah, saat dikonfirmasi, mengungkapkan bahwa perusahaan sudah berjanji akan segera melakukan perbaikan.
“Jalan itu memang bermasalah dan kami telah melakukan pengukuran bersama pihak PT BTIIG. Mereka mengakui bertanggung jawab dan akan memperbaikinya,” ungkap Hasyim.
“Namun, jika dalam beberapa minggu perbaikan tidak dilakukan, pihaknya akan menyurati perusahaan kembali dan mengambil alih perbaikan tersebut” Tambahnya
Warga Desa Ambunu Kab. Morowali Yanu, mengungkapkan rasa kecewanya terhadap situasi ini.
“Orang lain yang berbuat, kami masyarakat yang menanggung akibatnya. Orang lain makan cempedak, kok kita yang terkena getahnya,” ujarnya dengan penuh keprihatinan.
Masyarakat Desa sekitar kini menuntut agar perbaikan segera dilakukan, karena kerugian yang mereka alami sudah tidak terhitung.
“Kami sudah jatuh karena kondisi ekonomi global, sekarang tertimpa tangga jalan rusak pula,” tambah Yanu.
Warga berharap agar permasalahan ini segera terselesaikan dan jalan bisa kembali normal, mengingat pentingnya akses tersebut bagi aktivitas ekonomi dan keseharian mereka.