RADARNASIONAL,Sigi– Untuk meningkatkan potensi pemanfaatan sumber daya khususnya sektor ketahanan pangan, diperlukan perluasan lahan pertanian dan perkebunan produktif dilokasi potensional.
Hal ini diungkapkan Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid disela kunjungan Menteri Transmigrasi , Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara di wilayah Kabupaten Sigi, Kamis ( 05/06/2025).
Menurut Gubernur, potensi kekayaan alam yang dimiliki Sulawesi Tengah sangat banyak dan memiliki nilai ekonomis yang punya data saing, sayangnya akses transportasi menjadi salah satu kendala khususnya di daerah pelosok.
Untuk itulah, Gubernur Anwar Hafid berencana untuk mengembangkan wilayah potensi pertanian dan perkebunan disekitar dataran tinggi Palolo dan Parimo yakni lembantogoa-Manggalapi – Salubanga.
Hal tersebut diungkapkan Anwar Hafid kepada media ini saat mendampingi Menteri Transmigrasi memetik buah kopi di lahan masyarakat di dusun Tokelemo desa Lembantogoa Kabupaten Sigi.
Ketika ditanyakan akan rencana pembukaan akses jalan penghubung di desa Sausu Salubanga , kecamatan Sausu tembus ke Dusun Manggalapi desa Rejeki Kecamatan Palolo Kabupeten Sigi.
Anwar Hafid antusias menjadikan akses tersebut sebagai akses alternatif pengembangan wilayah pertanian dan perkebunan.
” Itu dia, sudah masuk perencanaan kami, saya sudah bicara dengan bupati Parimo, bupati Sigi sudah, tahun ini kita mau bikin perencanaanya,”ujar Anwar Hafid.
Harapanya , pembukaan akses jalan Lembantogoa- Manggalapi- Salubanga akan menjadi jalan alternatif untuk pembukaan lahan pertanian dan perkebunan potensial.
Di wilayah ini, luasan lokasi pertanian dan perkebunan sangat luas dan potensial untuk dikembangkan mengingat kultur tanah dan kondisi alam yang sangat cocok untuk pengembangan sektor ketahanan pangan.
Salah satu Program Sulteng NAMBASO adalah BERANI LANCAR , maka rencana pembukaan akses jalan tersebut bentuk implementasi program BERANI Lancar yang terus digaungkan Pemerintahan Anwar Hafid- Reny Lamadjido.
” Kalo untuk jalan tadi saya sudah bilang, kan 5 kilometer kemari ini, pak Menteri janji 2 kilo, saya 2 kilo, pak bupati 1 kilo, kita usahakan 2025 ini dibangun, karena ini dulu harus mulus bagus, kalo mulus ini dekat ini jaraknya,” Kata anggota DPR RI Periode 2019-2024 itu.
Selaku Gubernur, Anwar Hafid juga menyadari bahwa disekitar akses jalan yang direncanakan akan buka statusnya masih kawasan hutan negara, sehingga perlu diturunkan statusnya untuk kedepannya dapat diolah masyarakat.
“Perlu diusulkan penurunan status hutan dari hutan negara menjadi hutan produksi denga status Area Penggunaan Lain ( APL), sehingga kelak dapat diolah masyarakat ” Pungkasnya. Sumber tim media patner gubernur berani. ***