Kota Pekalongan, RN- Dinkominfo Kota Pekalongan mensuport Sekber Insan Pers Jawa Tengah (IPJT) DPC Pekalongan Raya dorong Wartawannya bersertifikasi dengan mengadakan sosialisasi sertifikasi kompetensi wartawan, acara dilaksanakan di ruang Buketan kantor Sekretariat Daerah Kota Pekalongan, Kamis (23/02/23).
Kehadiran pers sangat penting dalam menjembatani segala informasi meliputi aspek kehidupan untuk masyarakat umum, sehingga perlu adanya bekal kompetensi agar berita yang disampaikan tepat, benar, akurat dan tidak mengandung unsur hoax atau penyimpangan. Oleh sebab itu, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kota Pekalongan mengadakan sosialisasi sertifikasi kompetensi wartawan.
Acara diawali dengan pemaparan oleh Amir Mahmud. NS salah satu narasumber dari PWI propinsi Jawa Tengah mengemukakan ketika seorang wartawan memperlihatkan produk atau karya jurnalistik berbobot dan akurat, maka akan diakui dan mumpuni di bidang tersebut oleh publik, “Reputasi wartawan akan lahir dari 3 hal yaitu profesionalitas, kemartabatan, eksistensi. Martabat diraih dengan profesionalitas, harus kita bangun wartawan yang cerdas agar media ini jadi waras dan reputasi tidak bisa diukur dari lingkungan terdekat dengan kita, yang menilai adalah publik, bukan penilaian kelompok,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinkominfo Kota Pekalongan, Arif Karyadi menuturkan bahwa sosialisasi yang berkaitan dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi ini diharapkan dapat mendorong wartawan bisa mendapat sertifikasi yang menjadi legal formal, “Kalau sudah bersertifikasi, maka mereka sudah dinilai bekerja secara profesional,” ujar Arif Karyadi.
Arif juga menghimbau wartawan terus meningkatkan kompetensi, bekerja dan berpikir sesuai aturan kode etik sehingga tercipta lingkungan kerja dan kota yang lebih kondusif.
Hadir pula Walikota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, SE atau yang lebih akrab dipanggil A’af menyampaikan pesan agar wartawan harus lebih berimbang dalam membuat berita terlebih dalam memilih konteks judul, jangan sampai menyampaikan opini negatif kemasyarakat, “Saat ini semua orang bisa jadi wartawan, tapi saya tekankan harus memberikan informasi dengan baik, jelas, dan tidak boleh menyudutkan pihak tertentu dengan cara konfirmasi dulu sehingga berita tersebut punya latar belakang yang kuat,” kata A’af.
Dijelaskan A’af, saat ini wartawan memang dituntut cepat dalam memberitakan, namun berita yang dihasilkan harus kompeten. Lebih lanjut, A’af berharap melalui kegiatan ini bisa menjadi wadah merefresh ilmu dan pencerahan untuk bekerja ke depan, “Saya yakin dan berharap teman-teman lebih baik lagi dengan mematuhi etika maupun peraturan UU yang berlaku, Pemkot sudah memberikan kesempatan untuk hadir di kegiatan kami, tetapi diharapkan saling ada pengertian atau sinkronisasi dengan pihak terkait,” sambungnya.
Hadir pula narasumber pungkasan Sriyanto Ahmad, ketua LSP perwakilan Jateng Indonesia memaparkan bahwa wartawan dalam menyajikan informasi, haruslah cerdas memahami perbedaan data dan opini, “Memang saat ini sering muncul wartawan yang belum punya skill atau info bagaimana bertugas dengan benar, tetapi sebagai wartawan yang sudah bersertifikasi, ayo kita bimbing mereka untuk jadi profesional yang punya kompetensi, dimana hal ini juga bisa membangkitkan nama baik pers,” ujar Sriyanto. (Ifan)