Radarnasional, Palu– Proyek rekonstruksi dan penanganan tanggul Jalan Cumi-Cumi di Kota Palu hingga saat ini belum rampung, meskipun sudah melewati batas waktu yang tertera pada papan kontrak.
Proyek strategis yang berada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional ini seharusnya sudah selesai, namun masih terlihat beberapa bagian yang belum rampung.
Penyedia jasa proyek, PT Bumi Karsa, serta Satker PJN II yang diwakili oleh Sandy Yudah, memilih untuk bungkam terkait keterlambatan ini.18/9/2024
Hingga saat ini, berbagai upaya konfirmasi melalui telepon dan pesan singkat oleh wartawan tak mendapat tanggapan.
Mereka bahkan tampak acuh tak acuh, menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut kepada masyarakat.
Pantauan di lapangan pada Selasa (27/9) siang menunjukkan bahwa beberapa titik tembok penahan jalan sudah mulai mengalami keretakan dan kerapuhan.
“Belum digunakan secara baik, itu dinding beton sudah retak. Bagaimana mau digunakan jangka panjang, ini saja belum selesai dikerjakan, belum apa-apa sudah retak,” keluh seorang warga yang sering berolahraga di kawasan tersebut, Selasa (17/9/2024).
Kondisi ini semakin memunculkan polemik di kalangan masyarakat yang khawatir dengan kelayakan hasil proyek tersebut.
Proyek ini dibiayai oleh Japan International Cooperation Agency (JICA), namun pengerjaannya terlihat belum tuntas. Masih ada beberapa pekerjaan yang sedang dilakukan di lokasi.
Keterlambatan proyek ini memunculkan desakan dari masyarakat agar semua pihak terkait segera memperhatikan dan memastikan bahwa hasil rekonstruksi memenuhi standar yang diharapkan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari Satker PJN II maupun PT Bumi Karsa.