Dugaan Proyek Asal Jadi di Tomata, Hitungan Bulan Sudah Rusak

oleh -960 Dilihat

Radarnasional, Morowali Utara – Proyek infrastruktur di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, pada tahun anggaran 2024 diduga mengalami kegagalan mutu.

Kebutuhan dasar utama masyarakat yang dikeluhkan ruas kawasan Poros Tomata – Saemba di mana diduga keras lakukan pengurangan spesifikasi pekerjaan.

Kondisi terkini Ruas desa saemba morut

Selain itu, lemahnya pengawasan dari pihak berwenang juga menjadi faktor utama. Konsultan pengawas yang seharusnya memastikan kualitas pekerjaan justru diduga tidak berfungsi maksimal, sehingga para pengusaha jasa konstruksi bebas memainkan strategi keuntungan tanpa mengutamakan kualitas hasil pekerjaan.

Kondisi terkini proyek 2 bulan selesai oleh PT JBM di Desa Saemba

Dari hasil penelusuran wartawan, salah satu proyek yang menjadi sorotan adalah proyek rekonstruksi Jalan Barati-Batas Kabupaten Poso-Tomata yang berada di bawah kewenangan Dinas Bina Marga Provinsi Sulawesi Tengah. Proyek dengan nilai anggaran Rp 5,57 miliar ini diduga dikerjakan asal-asalan tanpa memperhatikan standar mutu.1/02/2025

“Pemerintah provinsi sudah berupaya meningkatkan pembangunan infrastruktur jalan. Sayangnya, kualitas pekerjaan yang dilakukan oleh PT Jaya Bersama Makmur diduga tidak sesuai dengan spesifikasi mutu sebagaimana tercantum dalam RAB,” ungkap seorang pemerhati infrastruktur yang enggan disebut namanya, saat dikonfirmasi baru-baru ini.

Investigasi wartawan di lapangan menemukan sejumlah kejanggalan. Banyak titik pekerjaan yang menunjukkan penyimpangan, seperti pemadatan jalan yang tidak sesuai standar dan penggunaan material yang tidak sesuai spesifikasi. Bahkan, dalam waktu dua bulan setelah selesai, jalan yang baru diaspal sudah mengalami retak-retak dan berlubang.

“Kalau saya amati, material lapisan aspal banyak mengandung kadar tanah yang lebih dominan. Material agregat A/B yang seharusnya digunakan malah hanya dipakai seadanya. Bahkan, ada indikasi penggunaan material yang tidak sesuai dengan spek pekerjaan,” jelas wartawan yang melakukan investigasi.

Dengan lemahnya pengawasan dari pihak terkait, ada dugaan kuat bahwa pengusaha jasa konstruksi lebih mengutamakan keuntungan dibandingkan kualitas pekerjaan.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak dinas terkait mengenai temuan ini.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.