RadarNasional,Palu-Dalam rangka memeriahkan Hari Bhayangkara ke-79, Polsek Mantikulore menyelenggarakan lomba kuliner bertema “Makanan Khas Kaili dan Nusantara” yang berlangsung meriah di halaman Mako Polsek Mantikulore. Kegiatan ini menjadi ajang pelestarian budaya sekaligus mempererat sinergi antara Polri dan masyarakat.

Puluhan ibu-ibu dari berbagai kelurahan di Kecamatan Mantikulore dan Palu Timur ambil bagian dalam lomba ini, menyajikan beragam hidangan tradisional seperti Kaledo, Uta Dada, Ikan Bakar Bumbu Kaili, serta kuliner khas dari berbagai daerah di Indonesia. Semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap kekayaan kuliner Nusantara begitu terasa dalam setiap sajian yang ditampilkan.
Yang menarik, dewan juri dalam lomba ini berasal dari berbagai kalangan, antara lain Ketua TP-PKK Kota Palu Hj. Diah Puspita, S.AP., M.AP., dan Ketua Bhayangkari Cabang Polresta Palu Ny. Ita Deny Abrahams. Penilaian dilakukan berdasarkan cita rasa, penyajian, dan kreativitas dalam mengangkat kuliner khas daerah.
Kapolsek Mantikulore Iptu Siti Elminawati, S.H., M.H. dalam sambutannya mengungkapkan rasa terima kasih atas antusiasme warga dan dukungan berbagai pihak.
“Kami ingin menunjukkan bahwa Bhayangkara hadir bukan hanya dalam penegakan hukum, tapi juga dalam pelestarian budaya dan penguatan silaturahmi bersama masyarakat,” ujarnya.
Ketua Bhayangkari Cabang Polresta Palu, Ny. Ita Deny Abrahams, juga menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini.
“Kegiatan ini luar biasa, bukan hanya mempererat hubungan antara Polri dan masyarakat, tapi juga menjadi ajang pemberdayaan perempuan dan pelestarian budaya. Semoga kegiatan serupa bisa terus dilaksanakan,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua TP-PKK Kota Palu, Hj. Diah Puspita, S.AP., M.AP., mengaku terkesan dengan semangat peserta dalam menggali potensi lokal.
“Kuliner adalah identitas budaya. Melalui lomba seperti ini, kita tidak hanya menjaga warisan leluhur, tetapi juga mendorong kreativitas ibu-ibu dalam membangun kemandirian keluarga melalui makanan khas daerah,” ungkapnya.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antar institusi mampu membangkitkan semangat masyarakat untuk mencintai dan melestarikan budaya lokal, khususnya melalui warisan kuliner tradisional. Tak hanya memperkuat jalinan sosial, lomba ini juga menjadi ruang ekspresi bagi para ibu-ibu untuk menunjukkan kreativitas dalam memasak.